September 26, 2008

What makes me a Balinese?

Apa yang menyebabkan seseorang menjadi orang Bali? Agama? Tanah kelahiran? Tempat tinggal? Adat istiadat? Perilaku? Cara berpikir? Tindakan? Amal? Kepribadian? Pakaian? Ucapan? Niat?

Aku tidak lagi pergi ke pura. Aku sembahyang menurut caraku sendiri di dalam hati. Aku tidak lagi ke banjar, kalau terdengar suara kentongan, aku hanya membayar denda dengan uang, sebab aku harus setiap hari berada di kantor. Aku tidak lahir dan tinggal di Bali, tetapi seluruh kebijakan local Bali seperti desa-kala-patra, karma-pala, rwa bhineda, dan sebagainya, menjiwai hidup dan sepak terjangku.

Apakah aku bukan orang Bali, karena aku tidak memakai kain? Ke mana-mana aku memakai celana jeans dan sepatu kats. Bicara pun aku tidak lagi pakai bahasa Bali, karena bahasa Indonesia membuatku bisa berhadapan setara dengan siapa saja. Hidupku tidak terbelit upacara, karena tugas-tugasku begitu banyak supaya bisa bertahan hidup. Ketika orang-orang datang ke tetangga, aku tidur untuk menyiapkan tenaga.
Aku tidak bisa menari. Tidak bisa menabuh. Tidak bisa melukis atau membuat patung. Masih berhakkah aku disebut orang Bali?