Bukan Sayonara, tapi sampai jumpa.
Salam berbalut rindu,
Putu
Apa sih kebutuhan dasar biologis kita sebagai manusia? Sex.
Ya, hubungan seksual dua individu, yang meminjam kata dari Butet, silaturahmi kelamin.
Mungkin karena kebutuhan dan alasan ini pulalah manusia diciptakan berpasangan, lelaki dan perempuan, dengan alat reproduksi yang dibuat “pas” dengan pasangannya. Dan mungkin karena kebutuhan dasar ini pulalah pasangan sejenis pun akan selalu menemukan “jalan” untuk memenuhi kebutuhan biologisnya dengan pasangannya.
Kebutuhan biologis. Hmmm, inilah topik yang tiba tiba mencuat kemarin malam ketika salah seorang teman Bapak datang berkunjung ke rumah. Dari sekian banyak topik yang diperbincangkan dan diperdebatkan, entah dari mana, kemudian muncul perbincangan tentang kebutuhan biologis ini. Mungin awal mulanya ketika ia mengungkapkan cerita mengenai salah seorang teman sejawatnya yang hingga kini masih saja bekerja di kapal pesiar dan belum kunjung menikah.Namun topik kemudian meloncat kepada salah satu sanak saudaranya yang juga bekerja di kapal pesiar hingga bertahun tahun, meski sudah menikah. Yah begitulah, orang orang Bali (lelaki Bali) memang cukup terkenal sering mengambil jalan bekerja di kapal pesiar untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka dan “keluarga” (someday I'm gonna tell you about this).Nah, kembali kepada cerita saudaranya yang bekerja di kapal pesiar. Hingga anaknya sudah dua, ia masih saja bekerja di kapal pesiar, dan hal ini menyebabkan rumah tangga mereka agak sedikit kurang harmonis. Bagaimana tidak, bayangkan saja, seorang istri yang ditinggal bekerja delapan hingga sebelas bulan berlayar di kapal pesiar, dan pulang hanya satu hingga dua bulan, sering kali “hanya” dititipkan benih untuk kemudian dibiarkan tumbuh dalam janin. Bagaimana si istri bisa menahan gejolaknya untuk memenuhi kebutuhan biologisnya?
Itu baru dari cerita si istri. Bagaimana dengan kebutuhan biologis si suami selama berlayar? Bukankah sudah rahasia umum bahwa laki laki jauh lebih susah menghindari godaan dan menahan nafsu biologisnya ketimbang perempuan...Cerita ini hanyalah salah satu dari sekian banyak pasangan pasangan muda di Bali yang ditinggal berlayar bertahun tahun. Yep, apalagi yang namanya pasangan muda. Saat hasrat untuk berjibaku di atas ranjang sedang tinggi tingginya, kemudian ditinggal berbulan bulan? Hmmm.... tebak sendiri deh.Ada satu kalimat si bapak itu yang masih terekam di benak hingga sekarang, “Kebutuhan seks yang sehat itu perlu banget untuk keharmonisan keluarga. Coba deh, seminggu saja suami istri tidak ngeseks, bisa sakit kepal! Apalagi buat pasangan yang masih muda”.