January 16, 2012

hanya pabila engkau enak dilihat...

Sayang, sudah 6 bulan kita tidak bersua. Jangankan bersua, kabar pun tidak pernah kuterima di inbox sms dan emailku. Tapi aku tetap tidak bisa membohongi diri bahwa setiap hari aku mencuri curi lihat di folder inbox yang sudah kubuatkan khusus pabila surat elektronik darimu datang. Pun aku tak henti hentinya melihat inbox SMS hanya untuk memastikan kalau kalau tak ada satupun SMS darimu yang terlewatkan oleh mata minusku ini.

Sayang, sudah hampir 1 bulan ini aku mengaktifkan gr dan fb ku lagi. Setelah sekian lama kubunuh hanya untuk dirimu. Kamu bisa bilang aku selingkuh atau berhianat, tapi aku hanya membutuhkan teman sayang, ya sebatas teman. 

Kita manusia mahluk sosial, tidak terkecuali aku. Aku juga butuh teman sayang. Quality talk, bercanda, tertawa, jalan jalan. Dan kamu pasti tahu bahwa aku teramat sangat tertutup dan hampir tidak mempunyai teman. 

Namun sayang, dalam waktu sebulan aku sudah ditolak mentah mentah oleh sekian orang (sama seperti dulu aku sering ditolak orang). Ditolak bahkan hanya sebagai teman. Ada yang mengatakan aku terlalu kurus, terlalu introvert, terlalu melancholic, terlalu ini, terlalu itu, just not good looking enough for them. 

Sayang, tahukah kamu bahwa perlakuan mereka itu menyakitkan, sangat menyakitkan. Disaat kamu tidak ada dimanapun untuk diraih, teman pun sulit untuk kudapat. Benarkah memang di dunia seperti kita ini pertemanan sangat mengandalkan fisik?

Karena itulah dulu aku pernah bertanya, apa yang membuatmu menyukaiku. Aku hanya lelaki biasa, dengan paras yang biasa biasa saja. Sedangkan dirimu, manis, putih, good looking dan banyak yang menyukai. Adakah dirimu sudah mempastu bahwa aku tidak akan bisa mendapatkan orang lain lagi? That I'm not good enough for any of them?

Sayang, ini bukan surat galau yang kutujukan untukmu, aku hanya ingin dirimu tahu, bahwa rasa sakit ini membuncah bahwa diri ini dilabeli tidak cukup baik, as if you are not having enough love as a human. Dan ini bukan kali pertama aku diabaikan begitu saja setelah pertemuan untuk mengorek seidkit pertemanan.

Sayang, baru saja aku menerima SMS dari seseorang yang kutemui beberapa hari lalu. Pertemuan singkat hanya untuk bertegur sapa. Siapa tahu kita bisa menjadi teman. Lama berselang tidak ada kabar, maka aku berusaha untuk mengirimkan SMS, dan beginilah jawaban yang aku dapat, serupa seperti jawaban jawaban yang kuterima dari orang yang pernah kutemui, "Maaf, aku hanya menyimpan nomor orang yang aku suka. Yah, yang tidak terlalu kurus, body nya lumayan, dan kamu tahu lah... yang enak dilihat"


Being unwanted, unloved, uncared for, forgotten by everybody, I think that is a much greater hunger, a much greater poverty than the person who has nothing to eat.  ~ Mother Teresa

 

No comments:

Post a Comment